Hancurnya Karier Salas Di Juventus

 Apes untuk Salas, di Juventus dianya justru alami saat terjelek dalam profesinya. Cidera lutut ACL menjadi penyebab. Rangkaian keberhasilan Juve Agen Slot Terpercaya seperti dua piala Serie A dan satu piala Supercopa juga berasa cemplang untuknya karena dia semakin banyak duduk di kursi cadangan atau di ruangan perawatan.

Mengetahui ini, Juve mencoba manfaatkan nama besar Salas ke Sporting Lisbon sebagai sisi transfer untuk memperoleh pemuda prospektif sasaran Juve, Cristiano Ronaldo. Sporting sepakat. Namun Salas tidak. Dianya malas

"Kontrak dan semua syarat siap diberi tanda tangan. Ronaldo suka juga karena Juventus waktu itu sebagai salah satunya kesebelasan terbaik di Eropa. Tetapi kami akan menggantinya dengan Marcelo Salas karena semenjak awalnya kami usaha menjualnya. Permasalahannya sepakbola Portugal belum terlampau menarik dan kami tidak berhasil merayunya untuk berpindah ke situ. Itu menjadi satu diantara penyesalan paling besar saya, sama dengan saat saya tidak berhasil datangkan Ronaldinho (saat sebelum ke Barcelona) ke Juventus," papar Luciano Moggi, yang saat itu memegang sebagai Direktur Olahraga Juventus.

Juve kesusahan jual Salas. Cidera lutut yang dialaminya menjadi penyebab. Ini juga yang pernah membuat patah semangat dan sempat ingin pensiun pada umur 29 tahun. "Saya benar-benar bersedih karena sekarang menjadi pemain yang rawan cidera. Togel Hari Ini Kemungkinan permasalahan ini dapat membuatku pensiun awal," ungkapkan Salas.

Saat itu Salas tergabung kembali dengan River, status utang. Tidak terlampau sukses walau sempat bawa River ke semi-final Copa Libertadores, Universidad de Chile yang meminjamnya di periode akhir kontrak Salas bersama Juve yang awalnya memiliki durasi 5 tahun.

Di kesebelasan professional pertama kalinya ini Salas usaha kembalikan performnya. Tetapi tetap umur yang semakin bertambah dan kaki yang ringkih tidak dapat menipu. Pada akhirnya pada umur 33 tahun, Salas umumkan menggantung sepatu.

"Dalam tatap muka dengan Salas, ia putuskan akan akhiri profesinya di Universidad de Chile," ujar presiden club, Federico Valdes, pada TVN seperti dikutip Kanal 4. "Kami ingin ia meneruskan atau sekurang-kurangnya masih tetap bertahan di dalam club dalam kemampuan tertentu dan Salas inginkannya."

Salas jalani pertandingan perpisahan pada 2 Juni 2009 dengan mengundang bekas beberapa rekannya di Universidad de Chile, River Plate, Lazio, dan Juventus, dan pemain Tim nasional Cile di Piala Dunia 1998. Pada pertandingan yang diadakan di Stadion Nasional Cile basis Universidad de Chile itu, sekitaran 60 ribu pemirsa jadi saksi pertandingan paling akhir Salas.

Di pertandingan terakhir kalinya itu Salas sukses cetak hat-trick, score usai seimbang 3-3. Catatan golnya itu pasti tidak menambahkan catatan 248 gol di club (dari 453 performa) dan 37 gol di Tim nasional Cile (dari 70 caps). Tetapi atas semua apa yang sudah dia lewati dalam profesinya, striker kidal ini dikenang sebagai salah satunya striker terbaik yang dilahirkan Ame

Postingan populer dari blog ini

In Singapore, the oft-repeated source account of laksa is actually this: That the combining of Mandarin noodles as well as brew instilled along with Southeast Eastern flavors

When I consider molecular self-assembly, I constantly consider

Why stolen objects being returned to Africa